Jalurnusantara.com- Mamuju- Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulbar kembali menggelar Goes to School, kali ini menyasar pelajar di SMA Neg. 2 Jln. Soekarno Hatta Mamuju, Selasa, 21/03/23.
Dalam kesempatan itu, Koorbid. Kelembagaan Hadrah, mengurai akan pentingnya menanamkan perilaku menonton siaran sehat di TV dan radio dikalangan pelajar sebagai garda terdepan dalam segala lini kehidupan tak terkecuali pada aspek penyiaran sesuai norma yang berlaku.
“Meski amanat Undang-undang penyiaran hanya berkutat pada pengawasan siaran televisi dan radio saja, namun kami juga menghimbau para pelajar supaya lebih arif dalam menggunakan gadgetnya, sebab menggenggam gawai itu serasa menggenggam dunia, semua bisa diakses tanpa batas,” ucap Hadrah.
Menurutnya, semua bentuk informasi maupun berita melebur jadi satu sehingga dibutuhkan kesadaran dalam memilih dan memilah tayangan yang baik untuk ditonton.
“Benamkan dalam pikiran dan tanamkan dalam diri, bahwa saya adalah pelajar generasi penerus bangsa harus mampu jadi contoh dan teladan dalam bersikap ditengah-tengah masyarakat dan tidak akan terpengaruh pada tayangan tidak bermanfaat dan tidak mendidik, yang dapat merusak mental dan pola pikir,” ujarnya.
“Apalagi, memasuki bulan suci Ramadhan ini, sebagai kaum intelektual muda, pelajar sejatinya lebih banyak menonton siaran dengan nuansa Ramadhan bersama keluarga dan sahabat serta perbanyak melihat siaran yang bisa bernilai ibadah disisi Allah SWT, sesuai kaidah agama islam,” sambungnya.
Sementara itu Komisioner bidang Kelembagaan KPID Sulbar, Naluria Islami, menekankan perlunya edukasi bagi para pelajar terkait bagaimana memilih siaran yang sehat dan berkualitas, mengingat usia pelajar merupakan fase mencari jati diri yang sesungguhnya.
“Atas hal tersebut, kami KPID senantiasa hadir memberikan bimbingan dan pencerahan kepada adik-adik pelajar agar tidak mudah terjerembab dalam memilih tayangan atau siaran yang cenderung menjerumuskan ke hal-hal negatif. Hindari tayangan, yang mengabaikan etika kesopanan dan kesusilaan, jauhi siaran yang kerap menampilkan kekerasan, perundungan dan lain sebagainya yang dapat merusak watak kita,” beber Naluria.
“Isilah waktunya dengan melihat sesuatu yang positif, hindari konten-konten yang tidak sesuai dengan tuntunan, jadilah pelita yang menerangi segala aktifitas keluarga, sahabat dan menjadi inspirasi ditengah-tengah masyarakat luas dengan mengajak dan membuka cakrawala berpikir orang-orang disekeliling kita untuk lebih bijak memilih siaran yang baik dilayar televisi, radio maupun pada telepon genggamnya,” sambungnya.
Sementara itu, salah seorang guru bidang study agama islam SMA Neg. 2 Mamuju Dermawan, mengatakan bahwa pihaknya sangat antusias menerima kedatangan KPID Sulbar dalam rangka memberikan sosialisasi tentang penyiaran menyambut bulan suci Ramadan.
“Dan memberitahu kepada para siswa bahwa tidak semua berita atau informasi bisa diambil dan diterima sebagai informasi yang benar dan kami mendukung KPID memberikan pencerahan, menghadapi bulan Ramadhan demi untuk kelancaran berpuasa,” tutur Dermawan.(cst)