Pasien Positif Covid 19 kabur dari Ruang Karantina RSUD Sulbar

364 views

Penjemputan pasien Covid-19 yang kabur dari Rs Regional Mamuju

Mamuju, Jalurnusantara.com – Dua pasien Positif covid-19 yang dirawat di rumah sakit regional Mamuju, Sulbar berhasil kabur dari ruang isolasi. Pasien kabur tersebut merupakan santri yang mengeyam pendidikan di pesantren temboro, Jawa timur.

Direktur RSUD Sulbar Indahwati Nursyamsi mengatakan, mulanya ada tiga pasien yang kabur dari ruang karantina. Namun satu orang diantaranya dapat dicegat. Sedangkan dua orang lainnya lolos.

Ketiga pasien tersebut dari Klaster Temboro, Pasantren Magetan, Jawa Timur, yang tiba di Sulbar 18 April lalu. Dua pasien yang belum ditemukan adalah Kasus 63 Inisial DR (17) dan Kasus 65 inisial MY (20).

“Yang satu dari Kalukku dan satunya yang beralamat di Jln Abdul Syakur,” kata Indahwati.

Petugas mengetahui aksi kabur ketiga pasien dari seorang supir. Ia melihat tiga pasien melompat dari jendela bagian belakang (Gedung lama RSUD Sulbar). Kejadiannya sekira pukul 17.00 WITA, dan hingga sekarang ini belum ditemukan.

“Jadi sekarang belum ditemukan, masih dicari oleh pihak Polres Mamuju,” ungkapnya

Sementara itu ketika petugas mengetahui pasien berada dimana petugas bergerak cepat untuk dilakukan penjemputan, Penjemputan pasien kabur di jalan Abdul Syakur Mamuju, Berjalan dramatis, orang tua pasien menolak anaknya kembali di Karantina, ia menginginkan anaknya di isolasi dirumah. Petugas dari tim gugus covid-19 Mamuju, berusaha bernegosiasi dengan keluarga pasien namun tidak membuahkan hasil. Pasien tersebut, disinyalir disembunyikan.

Orang tua pasien sempat kepada aparat dengan menyentuh dan hampir mengamuk ke kabag. Ops Polsekta Mamuju, yang ikut dalam penjemputan.

Sekretaris tim Gugus covid-19 Mamuju. Ali Rahman, mengatakan Tim Gugus telah melakukan upaya persuasif kepada keluarga pasien, namun rupanya Keluarga pasien tidak memahami dan pasien yang kabur dari rumah sakit regional Sulbar, tidak berada di rumah dan disinyalir disembunyikan.

“Kami telah melakukan upaya persuasif, namun kaluarga pasien menolak, dan disinyalir disembunyikan karena tak ada dirumah setelah kabur dari rumah sakit” kata Ali Rachman.

Ali Rahman juga mengatakan sebagai petugas juga memaklumi kondisi psikologis keluarga pasien, namun karena pasien yang kabur positif tim gugus tidak akan kendor untuk tetap dikarantina.

“Kami telah melacak keberadaan pasien di rumah keluarganya. Langkah saat ini dilakukan tim gugus masih bernegosiasi dengan pihak keluarga, sembari melakukan penjemputan pasien lainnya yang kabur di kecamatan Kalukku,”tandasnya.

Bagikan
No related post!

Tinggalkan pesan