Jalurnusantara.com- Mamuju- Dalam upaya percepatan penurunan stunting di Sulbar, Pj Gubernur Sulbar, Akmal Malik, melakukan pertemuan dengan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Pusat (BKKBN) Hasto Wardoyo, di Jakarta beberapa waktu lalu.
Ia menjelaskan, pertemuan tersebut diharapkan untuk membangun kolaborasi dengan BKKBN untuk menekan stunting di Sulbar yang saat ini diangka 35 persen atau posisi kedua tertinggi di Indonesia.
“Pemprov sendiri telah mendorong setiap pejabat eselon untuk menjadi pengapu keluarga beresiko stunting”, kata Akmal.
Upaya yang didorong, kata akmal, adalah memastikan intervensi yang dilakukan tepat sasaran serta melakukan aksi nyata dalam penanganan keluarga sasaran.
“Saya telah meminta para eselon untuk menjadi pengampu stunting,” ucap Akmal ketika berdialog kepala BKKBN.
Akmal Malik juga berharap agar bersama sama mendorong Data Desa Presisi (DDP) menjadi rujukan sehingga intervensi lebih tepat sasaran. Dengan begitu, besaran dana yang dikucurkan pusat ke daerah tidak lebih banyak untuk pelatihan.
“Saya kritisi itu Dak Non Fisik, biaya operasional pendamping kenapa pendamping dikasi uang sementara orang didampingi tidak mendapat uang,” kata Akmal.
Ia mengatakan, Konfergensi memang penting tetapi kalau konfergensi tidak dimaknai dengan baik itu akan menjadi masalah. (Humas Pemprov/cst).