Prihatin dengan kondisi penyintas anak-anak dan perempuan, Fatayat NU Sulawesi Barat melakukan layanan dukungan psikososial di Pasada,Desa Botteng Utara, Mamuju Sulawesi Barat.
Botteng Utara menjadi salah satu desa di Mamuju yang mengalami kondisi parah pasca gempa 15 Januari. Hal ini mengakibatkan banyak kepala keluarga yang harus tinggal di tenda pengungsian. Anak-anak dan kaum ibu termasuk golongan yang sangat merasakan dampak dari kebencanaan sehingga perlu mendapatkan penanganan khusus semisal dukungan psikososial.
Menurut wakil sekretaris pengurus wilayah Fatayat NU Sulawesi Barat, Imelda Adhiyanty, bahwa fatayat NU sebagai banom NU bertugas untuk menjalankan kebijakan NU termausk penanganan gempa di Sulawesi Barat. Layanan dukungan Psikososial menjadi pilihan Fatayat NU Sulbar dalam menjalankan tugas kerelawanan di masa transisi darurat ke pemulihan bencana gempa bumi di Sulawesi Barat
“Yah, Fatayat NU adalah organisasi sosial kemasyarakatan dan selalu hadir untuk memperjuangkan bangsa termasuk anak dan perempuan. Kami memilih Botteng Utara, khususnya di Pasada ini karena kami mendengar bahwa untuk layanan dukungan psikososial yang menyentuh anak-anak dan perempuan itu belum ada sama sekali. Itulah sebabnya kami kesini dengan semangat agar anak-anak tetap ceria dan kaum ibu tetap bahagia”, ujarnya
Dengan tetap memperhatikan protocol kesehatan, layanan dukungan psikososial Fatayat NU Sulbar menyasar 100 orang anak dan ibu. “ metode yang kami gunakan agak berbeda dengan lainnya. Klo untuk anak-anak kami menggunakan pendekatan bermain tradisional harapannya agar anak-anak tidak kehilangan masa-masa indahnya walaupun ada di tenda pengungsian. kepada anak-anak juga kami lakukan observasi untuk mengidentifikasi jika ada anak yang mengalami shock berat sehingga tidak dapat bersosialisasi. Sementara itu untuk kaum ibu, kami arahkan hati, tubuh dan jiwa mereka untuk selalu rileks dan bahagia dengan metode progresif relaksasi, tambahnya.
Imelda yang juga adalah hipnoterapis professional di Prahipti Sulbar menambahkan bahwa dengan metode progresif relaksasi maka kaum ibu dapat mengontrol stress dan mengikis kecemasan yang telah dialami akibat gempa di Sulawesi Barat. (Cst)